Sebuah dialog emaginer disebuah warung kopi pingir sawah pinggir pinggir desa.
Q - kang Knapa miskin ?
P - ora dwuwe kerjanan
Q - Knapa tidak punya pekerjaan ?
P - tidak punya ketrampilan.
Q - Knapa tidak punya ketrampilan ...?
P - Pendidikan mahal.
Q - Knapa pendidikan mahal ... ?
P - Sekolah ...banyak menarik pungutan dan tidak efesien
Q - Knapa sekolah banyak menarik pungutan ... ?
P - untuk biaya operasional dan investasi.
Q - Knapa menarik biaya operasional dan infestasi ...?
P - Bos dan biaya infestasi dari pemerintah belum sesuai dengan standar pembiayaan.
Q - Knapa belum sesuai.... ?
P - pemerintah daerah tidak memberikan anggaran yang memadai
Q - Knapa pemerintah daerah tidak menganggarkan .... ?
P - Tidak ada kebijakan dari penguasa daerah.
Q - Siapa penguasa anggaran daerah... ?
P - Bupati dan DPRD.
Q - Knapa miskin .... ?
P - Karena Bupati dan DPRD.
Q - Lho......wah .... masa sih kang .... ?
Q - Knapa sekolah tidak efesien .... ?
P - Belum ada sistem managemen keuanga sekolah.
Q - Knapa belum ada sistem managemen keuangan sekolah .... ?
P - Belum ada regulasai ( aturan yang baku ).
Q - Knapa belum ada regulasi .... ?
Q - Belum dibuat.
P - Siapa yang bekewenangan membuat regulasi ditingkat daerah... ? Bupati dan DPRD.
Q - Knapa miskin .... ?
P - Karena Bupati dan DPRD tidak membuat aturan dan kebujakan yang berpihak pada orang miskin
Bersambung ...
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" (H.R. Bukhari).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar