Sabtu, 08 Desember 2018

AKSESORIS JENITRI

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
Gambar mungkin berisi: strip
Gambar mungkin berisi: makanan

Gambar mungkin berisi: makanan

KEMITRAAN BUM DESA 2

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
Yang di jual bum desa itu produknya warga desa, bisa produknya bumdes, kelompok ekonomi, hasil masyarakat per orangan untuk pasar lokal, dijual ke Bumdes lain karena setiap bumdes adalah agen, distributor bumdes lainnya.
Untuk pasar regional, nasional tentunya menjual kepada mitra baik melalului jaringan asosiasi bum des di kabupten lain, asosiosiasi bum desa di tingjkat propinsi, BUMM dan pihak swasta.
Kita tidak pernah memaknai BUMDes, hanya sekedar perusahaan, ia seharusnya menjadi alat pergerakan ekonomi rakyat. Ini alatnya negara.. kakinya negara di tingkat yang paling bawah untuk mengerakan ekonomi dari tingkat yang paling bawah, maka negara tak boleh diam apalagi pesimis, ketika negara ragu dengan dirinya, menjadi sesuatu yang aneh. Tapi ini bukan untuk mengkoptasi dan memeonopoli ekonomi dan mematikan usahanya rakyat, Bumdes hanya sekedar alat untuk mengungkit potensi desa agar menjadi kekuatan yang mensejahterakan, bumdes hanya alat untuk mengkonsolidasi kekuatan ekonomi kecil yang tumbuh di desa agar menjadi kekuatan yang besar.
Apa Kabupatenmu masih ragu, dengan yang ia miliki dan menjadi tanggungjawabnya.
Apa desamu masih ragu, terhadap kewenanganya dan kewajibanya dalam mensejahterakan masyarakat.
Apa kamu sebagai warga desa masih ragu ?
Mari duduk bersama bermusyawarah, berbagi ide, bekerja bersama, lalu bergerak bersama.
"Ini bukan sekedar perusahaan"

KEMITRAAN BUM DESA 1

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.



Masyarakat desa di samping memproduksi juga membutuhkan barang dan jasa yang tidak bisa mereka produksi sendiri. Bumdes harus harus mempu menjawab kebutuhan warga yang paling bawah. Ini seharusnya menjadi alat negra, menjadi jaringan distribusi di tingkat paling bawah untuk produk produk stategis yang mempengaruhi kehidupan orang banyak. Ia bisa dijakdikan alat untuk stabilisasi harga agar warga tidak jadi permainan para spekulan, negara seharusnya tidak berkata kata dan menulis aturan tapi harus mempumpunyai istrumen untuk mengimplemntasikan kata kata dan tulisannya. 
Apa negara masih ragu untuk menjadikan bumdes sebagai distributor barang barang bersubsidi, kalau bumdes belum baik bukankan itu juga tugas negara untuk membuat bumdes menjadi baik ?
Apa BUMN dan BUMD itu masih ragu dengan Bumdes sebagai adiknya, bukankah kakak yang hebat selalu menggandeng, memfasilitasi dan mendidik adiknya agar menjadi kuat ?

" Negara yang kuat dan berwibawa itu, berawal dia percaya dengan kekuatan yang dimilikinnya "

Apa engkau masih ragu ? mari benahi bersama.
Siapapun kita, negara dan waraga punya tanggungjawab unrtuk membangun kesejahteraan umum dan keadilan sosial.











Senin, 21 November 2016

Melanjutkan Kembali..

Cukup lama.. hampir satu tahun tak menulis di sini. Banyak alasan tentunya knapa waktu itu aku putuskan untuk tidak lagi menulis di blog ini, tapi hari ini aku telah menemukan lebih banyak alasan untuk kembali menulis.


Senin, 16 Februari 2015

MENGGAGAS SPM DESA



Salah satu tujuan pengaturan Desa adalah meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum ( Pasal 4 huruf F UU No 6 Tahun 2104 ). Penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat Desa sebagai pelayanan publik tentunya membutuhkan  norma, aturan, standar, dan ukuran yang harus dipenuhi agar pelayanan public bagi masyarakat desa dapat dijalankan secara akuntabel dan berkinerja tinggi.
Pencapaian kinerja pelayanan public bagi masyarakat desa sering kali terkendala akibat adanya variasi dalam penyelenggaraan atau proses pelayanan apalagi kondisi Desa di Indonesia yang sangat beragam.  Salah satu upaya untuk mengurangi variasi proses tersebut adalah dengan melakukan standarisasi. Dengan adanya standar dalam pelayanan publik  bagi masyarakat Desa akan meningkatkan mutu pelayanan publik, mengurangi terjadinya kesalahan, meningkatkan efisiensi dalam pelayanan, memudahkan pemerintah desa dalam memberikan pelayanan dan menjamin masyarakat desa dari sambaing sampai marauke medapatkan kualitas pelayanan yang sama.
SPM Desa dapat diartikan sebagai ketentuan tentang jumlah dan mutu layanan public bagi masyarakat desa yang diselenggarakan oleh pemerintah desa secara langsung maupun tidak langsung. SPM Desa adalah tolok ukur kinerja pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.  Penerapan SPM dimaksudkan untuk memastikan bahwa di setiap desa  terpenuhi kondisi minimum yang dibutuhkan untuk menjamin terselenggaranya pelayanan public  yang memadai.
SPM Desa meliputi layanan-layanan pada empat bidang kewenangan desa :
1.          Bidang Pemerintahan
2.          Bidangn Pelaksanaan Pembangunan
3.          Bidang  Pembinaan masyarakat
4.          Bidang pemmberdayaan Masyarakat.
Dalam penerapannya, SPM Desa harus menjamin akses masyarakat desa untuk mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintah Desa sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan. Karena itu, baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-prinsip SPM, yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mempunyai batas waktu pencapaian.