Selasa, 20 September 2011

57.472 kk di Kab Kebumen Belum Terlayani Air Bersih

. 57.472 kk di atau 19,14 Kab Kebumen Belum Terlayani Air Bersih, hal terungkap dalam pertemuan Forum Percepatan MDGs yang dilaksankan pada Hari selasa 29 Sepetember 2011.
Peretemuan forum percepatan MDGs tersebut dilaksanakan di aula Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten kebumen dan dihari stake holeder yang terkait ( DPU,Dinkes, Dikpora, BPPKB, Nakertransos, Lingkungan Hidup, Bapermades, Bapeda, PNPM MD, PNPM MP, Pamsimas, Plan PU Kebumen< Formasi dan Bina Insani .

Dalam pertemuan itu juga dibicarakan beberpa kendala yang dihadapi dalam pencapaian MDGs tujuan ke-7 yaitu Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Beberapa permasalahan terkait pekerjaan Air minum dan sanitasi adalah sbb:
I. Air minum
1. Semua desa rawan kekeringan yang masuk dalam daftar panjang (long list) sampai dengan tahun 2011 sudah tertangani program air bersih namun pada setiap program tersebut karena keterbatasan dana maka belum semua wilayah pada desa sasaran tersebut dapat terlayani.
2. Ada wilayah tertentu di Kabupaten Kebumen yang memang secara alamiah tidak memiliki sumber air yang memadai sehingga harus mengambil dari daerah lain
3. Kegiatan pengelolaan pasca konstruksi sangat terkendala karena kelembagaan yang ada belum berjalan optimal.

II. Sanitasi
1. Penanganan air limbah khususnya limbah rumah tangga dari WC adalah bahwa masih banyak wc yang belum memenuhi syarat dan juga adanya truck tinja yang membuang kotoran di sungai
2. Belum terbangunnya fasilitas Instalasi Pengolah lumpur Tinja (IPLT)
3. Kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan

III. Drainase
1. Prasarana drainase yang ada kurang terawat sehingga sering mengalami sedimentasi dan tertutup sampah yang pada akhirnya menimbulkan luapan air/banjir.
2. Terdapat wilayah-wilayah yang langganan banjir, yang disebabkan karena kondisi geografis yang merupakan wilayah rendah atau cekungan seperti di Adimulyo, Kuwarasan dan Buayan.
3. Meningkatnya pembangunan gedung dan perumahan yang pada akhirnya akan menurunnya area resapan air.
4. Kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan dalam masalah drainase.
5. Perlunya keterpaduan dalam penanganan masalah drainase.

IV. Pengelolaan Sampah
1. Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) masih bersifat open dumping sehingga masih menimbulkan pencemaran udara dan pencemaran air serta masih memungkinkan penyebaran penyakit melalui lalat dan binatang lainnya. TPA mestinya harus menggunkan sistim Sanitary landfill atau control landfill.
2. Peranserta masyarakat dalam pemilahan (3R) sampah belum optimal sehingga volume sampah yang harus diangkut ke TPA masih besar.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar