Sebagai orang desa saya kadang merasanya iri dengan kemakmuran dan kemegahan kota, semakin hari desa tidak semakin makmur tapi malah semakin terpinggirkan. Sumberdaya yang ada di desa seolah tersedot dan terkuras kekota, kekayaan alam dan sumberdaya manusia semua ditarik untuk melayani kebutuhan, kemegahan dan kerakusan kota. Hubungan Kota – Desa seakan merupakan hubungan exsploitatif bukan hubungan linkage and partnership yang saling menguntungkan. Hal ini diperparah dengan kebijakan pembangunan yang masih sangat bias kota, maklumlah dikota tempatnya para penguasa bertahta sehingga sumber daya pembangunan lebih di banyak curahkan di kota.
Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me¬menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Sedangkan Ginanjar Kartasas¬mita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”. Namun sayangnya pembangunan untuk perubahan ke arah yang lebih baik sampai saat ini gemuruhnya hanya terdengar lirih di tingkat desa jika di bandingkan dengan gegap gempitanya pembangunan perkotaan.
Sebagai akibat dari pembangunan yang bias kota tersebut wajah sebagaian desa adalah keterbelakangan dan menjadi kantong kemiskinan. Menurut Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi BPS Edisi 8 bulan Januari Tahun 2011 Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan tidak banyak berubah. Pada bulan Maret 2009, 63,38 persen penduduk miskin tinggal di daerah perdesaan, sementara pada bulan Maret 2010 persentase penduduk miskin di daerah perdesaan 64,23 persen. Dan akibatnya orang miskin di desa menyerbu kota untuk mengadu nasib, kota dengan kapabilitas dan kapasitas ekonomi yang sangat terbatas dalam menampung migran miskin desa menjadi kewalahan dan lahirlah masalah masalah social yang akut khas daerah urban.
Membangun perekonomian desa menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan keterbelakangan dan kemiskinan perdesaan serta mengurai kemiskinan kota.
Bersambung ...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar