Menelusuri jalan sendiri malam ini
diantara angin yang mengusap lembut wajahku
mencoba memungut serpihan tercecer di tepi waktu
merangkai dan menuliskanya kembali
agar bisa membacanya malam ini
Lalu mengeja kesombongan yang pongah
kelemahan dan khilaf yang tercecer
dusta dusta yang latah terucapkan
dan janji janji yang terlupakan
Menghitung deret nafsu yang tlah diperturutkan
melihat aib diri yang rapat disembunyikan
dan kecintaan pada dunia yang berlebihan
Bersama rembulan malam ini
Aku ingin membacanya dengan tangis.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar