Kepada " S "
Sahabatku
Assalamu"alaikum
Sahabat...
Sebenarnya aku tak begitu tertarik mengikuti berita tentang gayus, tapi bagaimana lagi gayus telah menjadi selebriti baru menghiasi hampir seluruh media pagi, siang dan sore menghiasi layar kaca dan memenuhi halaman depan surat kabar. Tapi aku hanya konsumen media yang tak punya pilihan, masa sih ... harus berhenti melihat berita TV dan membaca surat kabar .....?.
Bukan tidak tertarik atau tak peduli dengan malasah korupsi, suap dan sejenisnya, bosan juga lama lama menyaksikan korupsi yang didramatisir menjadi sebuah tontonan.
Sahabat ...
Gayus bagiku hanya riak kecil yang dibesar besarkan, karena sesungguhnnya korupsi telah menjadi bagaian tarikan nafas negri ini. Ia telah menyusup kesegala lini, tlah menjadi menu dari sebuah hidangan, di negri ini tanpa " korupsi " rasanya menjadi tak kumplit dan hambar. Dam hidangan itu kini tidak saja dimakan oleh Para pejabat tinggi tetapi juga menjadi menunya pegawai rendahan, bukan saja orang orang kota yang suka, orang desa dan udikpun kini mulai lahap memakannya.
Lihatlah ... tidak cuma para pesakitan yang menikmati para penegak hukumpun ada yang mulai kecanduan.
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" (H.R. Bukhari).
Rabu, 26 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar