Akhir akhir ini ramai dibicarakan tentang maraknya maklar maklar untuk pengurusan sertifikasi guru dan pengurusan NUPTK. Kejadian tersebut menambah buruk wajah pendidikan kab. bupaten kebumen yang memang belum berhasil meningkatkan mutu pendidikan secara signifikan jika dibandingkan kabupaten kabupaten lain yang ada dijawa tengah. Dinas pendidikan Kabupaten Kebumen khususnya bagian tendik seharusnya secara arif dan intropeksi diri menyikapi munculnya maklar maklar pengurusan sertifikasi guru dan pengurusan NUPTK.
Munculnya maklar maklar tersebut tentunya bukan muncul tanpa sebab dan latar belakang, boleh jadi hal tersebut terjadi karena lemahnya pelayanan dinas pendidikan kabupaten kebumen terhadap kebutuhan guru sehingga memunculkan ketidak percayaan guru terhadap dinas kabupaten kebumen dan ketika ada oknom oknum yang menawarkan solusi jalan pintas yang tak prosedural maka banyak guru yang kepencut walau untuk itu harus merogoh kocek.
Bagi dinas pendidikan ini harus menjadi pembelajaran dan memicu kinerja sehingga dapat merebut kepercayaan kembali dari para guru. Perbaiki Sistem Iformasi Managemen Tenaga kependidikan sehingga kabar yang taksedap tentang carut marutnya pengeloaan data tenaga kependidikan perlahan lahan akan hilang. Warga pendidikan kabupaten kebumen tidak ingin mendengar lagi, ada arsip yang hilang dan tercecer.
Bagi guru ini juga harus menjadi pembelajaran, prilaku yang jelek tentunya menjadi pembelajaran bagi siswa, Jika guru terlibat maklar dan memilih jalan pintas yang tidak prosedural saya kwatir siswa siswanya juga akan metaladaninya.
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain" (H.R. Bukhari).
Selasa, 01 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar