Rabu, 26 Januari 2011

Ngenes Juga

Kepada " S "
Sahabatku

Assalamu"alaikum

Sahabat...
Sebenarnya aku tak begitu tertarik mengikuti berita tentang gayus, tapi bagaimana lagi gayus telah menjadi selebriti baru menghiasi hampir seluruh media pagi, siang dan sore menghiasi layar kaca dan memenuhi halaman depan surat kabar. Tapi aku hanya konsumen media yang tak punya pilihan, masa sih ... harus berhenti melihat berita TV dan membaca surat kabar .....?.
Bukan tidak tertarik atau tak peduli dengan malasah korupsi, suap dan sejenisnya, bosan juga lama lama menyaksikan korupsi yang didramatisir menjadi sebuah tontonan.
Sahabat ...
Gayus bagiku hanya riak kecil yang dibesar besarkan, karena sesungguhnnya korupsi telah menjadi bagaian tarikan nafas negri ini. Ia telah menyusup kesegala lini, tlah menjadi menu dari sebuah hidangan, di negri ini tanpa " korupsi " rasanya menjadi tak kumplit dan hambar. Dam hidangan itu kini tidak saja dimakan oleh Para pejabat tinggi tetapi juga menjadi menunya pegawai rendahan, bukan saja orang orang kota yang suka, orang desa dan udikpun kini mulai lahap memakannya.
Lihatlah ... tidak cuma para pesakitan yang menikmati para penegak hukumpun ada yang mulai kecanduan.

Minggu, 23 Januari 2011

Tidak Harus Dari Yang Besar

Suatu ketika aku berdiskusi dengan beberapa kelompok masyarakat yach... disitu berkumpul kelompok pedagang, kelompok tani, kelompok kesenian dsb. Hingga pada tengah tengah diskusi " Wah ... kelompok kami sulit untuk berkembang, kami kekurangan modal, mungkin kalau pemerintah atau progarm meneri kami modal sekitar Rp 5 s/d 10 Juta mungkin kami akan bisa berkembang " ungkap salah seoran peserta kepadaku.
Pikiranku menerawang jauh .... megingat masa lalu, sebuah cerita kecil sekitar satu tahun sebelum reformasi dimana saat itu teman teman Bina Insani sedang menggagas untuk mendirikan lembaga keuanga mikro, dan terbentur masalah yang sama " Modal ". Maklum Lembaga Bina Insani bukanlah lembaga yang kaya dan pengurusnya juga bukan orang orang yang kaya. Singkatnya hasil diskusi menyepakati untuk mendirikan BMT Bina Insani dan modalnya patungan 5 orang, dimana setiap orang iuran Rp 100.000,- sehingga terkumpul Rp. 500.000,-. Berbekal dengan uang itulah BMT Bina Insani dijalankan, dimana sekitar Rp 250.000,- untuk membeli perlengkapan administrasi dan yang Rp 250.000,- sisanya sebagai dana yang siap untuk diputar sedangkan peraltan kantor ada yang dikasih ada yang pinjam dan sekarang berkat Pertolongan Alloh dan kerja keras BMT Bina Insani mengelola dana lebih dari 1 Milyar tanpa bantuan dari pemerintah.
Atau cerita sekitar 7 Tahun yang lalu ketika mau mendirikan SD IT Logaritma,saat itupun kami hanya mempunyai uang yang hanya pas untuk beli menja, bangku dan papan tulis, untuk ruang sementara kami meminjam Kawedanan karanganyar yang waktu itu tidak dipakai dan jumlah murid pertama kurang dari 20 siswa. Sekarang setelah 7 tahun SD IT Logaritma telah menempati gedung sendiri dan mulai tahun kemarin klas 1 sudah menerima dua kelas dan masih menolak murid.

Aku hanya ingin mengatakan, tidak mesti dari sesuatu yang besar untuk menjadi besar. Segera mulailah ketika mempuyai cita cita, serius, bekerja keras dan Berdoa.

Selasa, 18 Januari 2011

Renstra Dikpora Kab. Kebumen 2011-2015

Rencana strategi adalah suatu alat manajemen (management tool) yang bertujuan membantu organisasi membuat rencana masa depan. Rencana strategi dapat dilihat sebagai formulasi secara komprehensif (menyeluruh) atau “roadmap” yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapai tujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih.Dalam konteks penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), rancangan Renstra-SKPD disusun berpedoman pada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah.

Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2015 disusun melalui proses yang cukup panjang dan partispatif di mulai Workshop Penyusunan Rentra, FGD pada setiap bidang dan Konsultasi Publik. Kegiatan dalam rangka penyusunan melibatkan semua kepala sekolah, pengawas, dewan pendidikan dan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Jajaran dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, SKPD terkait, LSM pendidikan serta masyarakat. Dari proses yang panjang itulah kemudaian disepakati Visi dan Misi Dikpora Kab. Kebumen sebagai berikut :
Visi
Terwujudnya Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang Bermutu, Terjangkau dan Berprestasi Melalui Pelayanan Prima.
Misi
1.Meningkatkan kwalitas layanan pendidikan menuju tercapainya standar nasional pendidikan
2.Meningkatkan pelayanan pendidikan yang merata dan berkeadilan
3.Meningkatkan pembinaan bakat, minat, kreatifitas dan kemandirian pemuda
4.Meningkatkan efektifitas pembinaan melalui kegiatan dan sarana olah raga
5.Mewujudkan pelayanan tepat waktu, tepat mutu dan tepat administrasi

Secara garis besar Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kebumen, antara lain berisi :
1. Gambaran pelayanan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga ;
2. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;
3. Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan
4. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif;
5. Indikator kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kebumen yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

Ini tentunya menjadi tugas berat bagi jajaran Dikpora untuk menwujudkannya

Jumat, 14 Januari 2011

CAGAR ALAM NASIONAL GEOWISATA KARANGSAMBUNG

Kabupaten Kebumen nampaknya sudah digariskan sebagai daerah yang amat kaya akan potensi alam yang sangat potensial sebagai tujuan wisata. Kita sebut saja satu per satu, obyek wisata seperti Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Logending, Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Pemandian Air Panas Krakal serta beberapa obyek lainnya, Geologi/Batuan Karangsambung ini. Karena itu, tak mengherankan bila ada yang menyebut berwisata ke Kebumen merupakan jenis wisata alam (nature Tourism).

Berwisata ke Karangsambung, belum dikata merupakan suatu bentuk wisata yang khas, berbeda dengan berwisata ke obyek-obyek yang lain, karena lebih condong bersifat wisata ilmiah. Atau lebih khusus lagi, dikenal sebagai wisata ilmiah (geo wisata). Bagaimana sebenarnya bentuk wisata ke obyek yang satu ini, mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan sedikit informasi tentang hal itu.

Apakah anda ingin melihat dan ingin tahu seperti apa wujud batuan dasar samudera, batuan dasar Pulau Jawa yang terangkat, bekas-bekas tumbukan, aneka cindera mata dari batu mulia beserta penjelasan ilmiahnya. Itulah antara lain tawaran simpatik yang disodorkan oleh obyek wisata ini. Saran kami, jangan sia-siakan begitu saja penawaran itu, segera kita langkahkan kaki kita ke sana. Sebab, dalam kenyataannya para wisatawan manca begitu antusias untuk mengenal dari dekat 'taman batuan alam' yang konon merupakan taman geologi yang terlengkap di Asia Pasifik. Jadi, apakah kita harus kalah dalam semangat 'ingin tahu' dengan bangsa manca terhadap kekayaan milik kita sendiri.

Sebagai gambaran bagi anda, di Karangsambung kita akan mendapat penjelasan tentang keunikan Karangsambung, melihat contoh batuan, proses pembuatan kerajinan batu mulia dan hasilnya yang siap dijual preparasi batuan dan analisa/uji mutu serta pemaduan ke beberapa lokasi batuan yang sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan yang tersingkap di lapangan.

Kawasan Karangsambung, bisa dikatakan laksana suatu monumen atau taman batuan hasil evolusi bumi mulai Zaman Kapur (sekitar 120 juta hutan yang lalu) sampai sekarang. Pada kawasan ini bisa dijumpai bukti-bukti batuan hasil tumbukan Lempeng Samudera Hindia Australia dengan Lempeng Benua Eurasia. Zona tumbukan ini sekarang telah bergeser kurang lebih 312 km ke arah selatan di dasar Samudera Indonesia.

Di taman geologi ini bisa kita jumpai aneka ragam batuan, baik batuan beku, sedimen dan metamorf, yang terbentuk pada dasar samudera sampai tepi benua yang terbentuk, kesemuanya tercampur aduk dengan 'deformasi' yang kuat. 'Morfologi' nya merupakan hasil interaksi antara batuan, struktur geologi dan proses erosi, yang mencerminkan suatu 'pembalikan topografi', sehingga membentuk rangkaian gunung melingkar dengan lembah memanjang di tengahnya, menyerupai tapak kuda.

ditilik dari sejarahnya, daerah ini sejak tahun 1963 telah dipergunakan untuk praktek lapangan para mahasiswa geologi di Indonesia. Kemudian pada tahun 1964 didirikan Kampus Geologi Lapangan yang kemudian pada tahun 1987 disempurnakan menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Laboratorium Alam Geologi Karangsambung - LIPI dengan SK Ketua LIPI Nomor 837/Kep/A.5/87, tanggal 8 Mei 1987.

Saat ini, beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UPN 'Veteran' Yogyakarta, UNPAD, UNPAK Gogor, UNISBA, IKIP Yogyakarta, Semarang dan Jakarta, serta program Diklat PPTP secara regular memanfaatkan fasilitas yang ada. Beberapa organisasi geologi internasional seperti GEOSEA, CCOP, IPA, dan IGCP dengan ahli kebumian dari berbagai negara seperti Inggris, Perancis, Amerika dan Jepang, kerap datang ke Karangsambung. Di samping itu, berbagai organisasi kebumian, peserta seminar kebumian, para pendidik dan siswa mulai dari SSD sampai SLTA, juga sering mengunjungi Karangsambung.

Karangsambung merupakan sebuah desa yang terletak di utara kota Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini dapat dicapai sekitar 45 menit dengan kendaraan melalui jalan Kabupaten beraspal. Selama perjalanan dari kota Kebumen mengasyikkan.Dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok, kita bisa menikmati pemandangan alam yang mengasyikkan, perpaduan antara sungai, perbukitan batu dan hamparan sawah. (sungai yang melintasi daerah ini adalah sungai Luk Ulo, yang dari namanya telah menggambarkan keadaannya yang berkelok-kelok seperti "ulo" (ular). Oleh penduduk sekitarnya, sungai ini seringkali dimanfaatkan untuk penambangan batu, yang dikenal dengan nama batuk Luk Ulo. Selain dimanfaatkan untuk penghias taman, beberapa jenis batu yang terdapat di sungai ini sering pula dimanfaatkan sebagai batu hias atau akik.
Sedangkan perbukitan batu yang bisa kita tatap sepanjang perjalanan, merupakan aneka batuan yang masuk dalam kawasan taman geologi Karangsambung. Kawasan ini memang cukup luas, dengan radius sekitar 300 kilometer persegi. Perbukitan batu itulah yang sering dijadikan tempat penelitian atau praktek lapangan para ilmuwan maupun mahasiswa.
Gedung Pertemuan, Ruang Kuliah yang dilengkapi dengan audio visualnya, barak penginapan dan 'guesth house' yang dapat menampung 100 orang, termasuk kebutuhan layanan katering, penerangan listrik PLN, telepon serta sarana olah raga.
Sebagai pelengkap perjalanan wisata Anda ke Karangsambung, Anda pun bisa mendapatkan aneka cinderamata yang tentu saja khas daerah ini, sesuai dengan obyek dan potensi yang ada. Yaitu, aneka jenis dan bentuk suseiki yang sangat menawan. Selain itu, aneka rupa batu akik dan souvenir lainnya.

Read more: http://www.wisatanesia.com/2010/05/agar-alam-nasional-geowisata.html#ixzz1AzPWMp9u

Minggu, 02 Januari 2011

Potret R APBD Kab. Kebumen Th 2011

R APBD Tahun 2011 Kabupaten Kebumen sedang dibahas di DPRD Kabupaten Kebumen ini tetunya menjadi sesuatu yang sangat mewarnai perjalanan Kabupaten Kebumen pada Tahun 2011. Di bawah ini adalah sekilas protret R APBD Kabupaten Kebumen Tahun 2011

PENDAPAN DAERAH
Pendapatan Daerah RAPBD 2011 sebesar Rp 1..139.922.911,00 berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kebumen sebesar Rp 68.282.517.000,00 ( 5,99 % terhadap total pendatan Daerah ) berasal dari Pendapatan Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Pos Pendapatan Asli Daerah yang memiliki kontribusi paling besar berasal Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang sah ( 50,9% dari total Pendapatan Asli Daerah ) disusul pendapatan dari pos Restrubusi Daerah ( 24,6 % dari total Pendapatan Asli Daerah )

Dana Perimbangan Kabupaten Kebumen sebesar Rp 858.148.139.000,00 ( 75,28 % terhadap total pendatan Daerah ) berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Pos Dana Perimbangan yang memiliki kontribusi terbesar berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) yaitu sebesar 85,34 % dari total Dana Perimbangan.
Dana Alokasi Khusus (DAK) menempati peringkat kedua dalam kontribusinya di Dana Perimbangan. DAK untuk Kabupaten Kebumen adalah Rp 79.116.800.000,00 atau 9,22% dari Dana Perimbangan.

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Kebumen sebesar Rp 213.402.255.000,00 ( 18,72 % terhadap total pendatan Daerah ) berasal dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya.

Dari hal tersebut diatas setidaknya dapat kita simpulkan bahwa Pendapatan Daerah Kabupaten Kebumen tahun anggaran 2011 paling banyak diperoleh dari Dana Perimbangan yaitu sebesar Rp 858.148.139.000,00 atau sebesar 75,28 % Sementara dari Pendapatan Asli Daerah Sendiri justru memberikan kontribusi paling kecil yaitu hanya 5,99 % hal ini jelas menunjukan rendahnya tingkat kemandiran Kabupaten Kebumen.

BELANJA DAERAH
Belanja Daerah Kabupaten Kebumen sebesar Rp 1.150.756.089.000,00 terdiri atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Besar Belanja Daerah Kabupaten Kebumen itu mnegakibatkan deficit sebesar Rp 10.833.178.000,00

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 909.315.442.000,00 ( 79,02 % terhadap total Belanja Daerah ). Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kota dan Pemerintahan Desa, Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kota dan Pemerintah Desa, dan Belanja Tak Terduga. Belanja Tidak Langsung yang paling besar berada di pos Belanja Pegawai yaitu sebesar Rp 747.399.122.000,00 atau sebesar 82,19% ( 64,95 % dari total Belanja Daerah )
Belanja Langsung sebesar Rp 241.440.647.000,00 ( 20,98 % terhadap total Belanja Daerah ). terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Modal, dan Belanja Barang dan Jasa. Belanja Pegawai sebesar Rp 26.951.881.000,00 (11,16 % terhadap total Belanja Langsung ). Belanja Barang dan Jasa Rp 91.428.924.000,00 ( 37,87 % terhadap total Belanja Langsung) dan Belanja Modal Rp 123.059.842.000,00 ( 50,87 % terhadap total Belanja Langsung ).

Itulah potret belanja dalam RAPBD 2011 dimana sebagian besar belanja digukan untuk belanja pengai 64,95 % dari total Belanja Daerah, bahkan ketika belanja pegawa dari belanja tidak langung ditambahkan belanja pegawai dari belanja langung prosentasenya mencapai 67,29 % dari total Belanja Daerah. Disisi yang lain pada Belanja Langsung masih terkesan belum ada efesiensi yang serius ini terlihat dari besarnya belanja pegawi dan belanja barang dan jasa pada belanja langsung yang prosentasenya mencapai 49,03 %.

PEMBIAYAAN DAERAH
Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik alam tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun anggaran sebelumnya.
Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Kebumen sebesar Rp 19.296.178.000,00 terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya sebesar Rp 12.796.178.000,00, Penerimaan Pinjaman Daerah sebesar Rp 3.250.000.000,00 dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah sebesar Rp 3.250.000.000,00.

Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Kebumen sebesar Rp 8.463.000.000,00 terdiri atas Penyertaan Modal/ Investasi Pemerintah sebesar Rp 1.963.000.000,00, Pembayaran Pokok Utang sebesar Rp 3.250.000.000,00 dan Pemberian Pinjaman Daerah sebesar Rp 3.250.000.000,00.

Pembiayaan Netto sebesar Rp 10.833.178.000,00

Sabtu, 01 Januari 2011