Minggu, 29 Agustus 2010

KITA MASUKI PASAR RIBA Oleh : Emha Ainun Najib


Kita pasar r iba
Medan perang keserakahan
Seperti ikan dalam air tenggelam
Tak bisa ambil jarak
Tak tahu langit
Ke kiri dosa ke kanan dusta
Bernapas air
Makan minum air
Darah riba mengalir
Kita masuki pasar riba
Menjual diri dan Tuhan
Untuk membeli hidup yang picisan
Telanjur jadi uang recehan
Dari putaran riba politik dan ekonomi
Sistem yang membunuh sebelum mati
Siapakah kita ?
Wajah tak menentu jenisnya
Tiap saat berganti nama
Tegantung kepentingannya apa
Tergantung rugi atu laba
Kita pilih kepada siapa tertawa
1987
Pengirim Subhan Toba
Jumat 7 Januari 2000

Kamis, 19 Agustus 2010

Berangkat dari Kesalehan Ritual menuju Kesalehan Sosial dan Advokasi Kebijakan Publik

Pada setiap bulan Ramadan tempat-tempat ibadah ramai dihadiri kaum muslimin untuk mengikuti salat tarawih. Mereka juga menyambut bulan ramadhan ini dengan berpuasa sebulan penuh meanahan lapar, menahan berkata dusta, meanahan berbuat curang dsb. Sebagian mereka pada malam hari sesudah tarawih, mengadakan “tadarrus” (membaca al Qur-an) bersama-sama dan berbagai macam shalat sunnah qiyam al lail.Dan pada akhir ramadhan mereka berbondong-bondong dan serentak membayar kewajiban zakatnya, Bentuk bentuk kesalehana ritual begitu sangat menonjol.
Tapi sayangnya kesalehan ritual ini tidak berujung pada kesalehan sosial padahal Teks-teks agama yang berkaitan dengan urusan ibadah individual selalu memperlihatkan fungsi dan tugas ganda. Pada satu sisi ia merupakan cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, membersihkan hati dan membebaskan diri dari ketergantungannya kepada selain Tuhan, tetapi pada saat yang sama ia menyatakan tuntutannya kepada manusia untuk melakukan tanggungjawab social dan kemanusiaan. “Sesunguhnya shalat mencegah manusia dari berbuat keburukan dan kemunkaran”. Pernyataan paling jelas diungkapkan dalam surah al Ma’un : “Apakah kamu mengetahui orang yang mendustakan agama?. Itulah orang yang tidak perduli terhadap anak yatim, tidak memberikan makan kepada orang miskin. Maka celakalah orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yakni orang yang riya dan orang yang tidak mau memberikan sesuatu yang berguna (bagi orang lain)”.Puasa ramadhan diwajibkan kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan sebagai cara untuk membentuk dan melahirkan pribadi-pribadi yang bertaqwa.(Q.S. Al Baqarah 183). Pribadi yang bertaqwa adalah pribadi yang selalu menjaga diri dari menyakiti orang lain, menghalangi dan merampas hak-hak orang lain pada satu sisi, dan pribadi yang menyayangi, mengasihi dan menghormati hak-hak orang lain. Zakat dinyatakan oleh Nabi sebagai cara membersihkan diri dari kesalahan dan dosa, tetapi juga aksi pemberian makan bagi orang-orang miskin dan orang-orang yang menanggung beban hidup yang berat, yang tertindas dan yang menderita lainnya. Nabi mengatakan : "Zakat fitrah diwajibkan guna membersihkan hati orang yang berpuasa dan memberi makan kepada orang-orang yang miskin". Dalam bahasa yang lebih umum zakat merupakan bentuk paling nyata pribadi-pribadi muslim untuk mewujudkan solidaritas social dan kemanusiaan.
Begitulah seharusnya kesalehan ritual berdampap pada kesalehan soasial.
Tidak itu saja kesalehan ritual kesalehan sosial penegakan keadailan ( advokasi ) juga seharusnya menjadi priritas seorang muslim
“Satu hari seorang pemimpin bertindak adil terhadap rakyatnya adalah lebih utama daripada orang yang beribadah selama 60 tahun”.(Hadits Abu Hurairah. Lihat : Al Sakhawi : Al Maqashid al Hasanah, hlm. 334).
Jihad (perjuangan) paling utama adalah menyampaikan pesan kebenaran kepada pemerintah yang zalim”.(Al Munawi, Syarh Al Jami’ al Shaghir, I/81). Dalam riwayat Thariq bin Syihab : “…. menyampaikan pesan keadilan di hadapan penguasa yang zalim”.(Kasyf al Khafa, I/154).
Dalam sebuah hadits disebutkan :
“Barangsiapa bangun di waktu pagi dan berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang Islam baginya pahala yang sama dengan haji mabrur. Hamba Allah yang paling dicintai adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain (manusia) dan amal yang paling utama adalah memasukkan rasa bahagia pada
hati orang yang beriman menutup rasa lapar orang lain, membebaskannya dari kesulitan hidup atau membayarkan utangnya”. (Nashaih al Ibad hlm. 4).
Ini mungkin yang diperlukan untuk membangun kebumen dimasa mendaptang ditengah kemiskinan yang masih membelit.
Hanya Alloh Yang Maha Mengetahui
( disadur dari beberapa sumber )

Minggu, 15 Agustus 2010

Selamatkan Ikan Ikan Disungai.......

Sungguh menyenangkan mengenang masa kecil dulu, pada musim seperti ini pagi pagi sekali sebelum berangkat sekolah biasanya selalu mencari laron kemudian ambil pancing dan pergi kesungai dibelakang rumah, ikan wader, boso begitu semangat menyambar umpan yang aku berikan. Dan kalau hari minggu seperti sekarang biasanya bapak mengajak saya dan adik adik untuk mencari ikan disungai. Kami berangkat sekitar jam delapan pagi dimulai dari sungai Kejawang keutara.... dan pulangnya melalui sungai Karangjambu. Bapak menggunkan Jala, saya dikasih Samber ( sebuah alat penangkapan ikan) adik adik yang menampung tangkapan yang kami dapat. Ikan waktu itu seolah begitu melimpah dan mudah didapat ada gabus yang besar, Ceba, Gabel dan Udang yang sebesar lengan tangan.

Yah .... itu kenangan dulu, sekaranng sungai didbelakang rumah seperti sudah tidak ada ikanya, sejak potasium, endrim, strum digunakan keberdaaan ikan ikan disungai semakin hari semakin menghilang.
Aku cuma merenung, apakah anaku percaya ketika ini kuceritakan ini ....
Karena dia tak lagi mengenal lagi beberapa ikan yang ada disungai ( Gabel, Boso Sili )

Selasa, 10 Agustus 2010

Belajar Dimasjid

Rasulullah saw bersabda:
من جاء مسجدى هذا لم ياته إلا لخير يتعلّمه أو يعلّمه فهو بمنزلة المجاهد في سبيل الله و من جاء لغير ذالك فهو
بمنزلة الرّجل ينظر إلى متاع غيره
“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak mendatanginya
kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkannya, maka kedudukannya
sama dengan mujahid di jalan Allah. Dan siapa yang datang untuk maksud selain itu,
maka kedudukannya sama dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain.”
(HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Isnadnya hasan, dan disahihkan oleh Ibnu Hibban.

Senin, 09 Agustus 2010

Memuliakan Tetangga

Memuliakan tetangga, karena tetangga memiliki hak. Para ulama berkata: jika tetangga itu adalah seorang muslim dan masih memiliki hubungan kekerabatan, maka ia memiliki tiga hak: hak tetangga, hak sesama muslim, dan hak karib kerabat. Jika dia seorang muslim namun bukan karib kerabat, maka dia memiliki dua hak. Dan jika tetangga itu seorang kafir dan bukan karib kerabat, maka ia hanya memiliki satu, yaitu hak tetangga.Adapun tamu, dia adalah orang yang singgah kepadamu, sementara engkau berada di negerimu, sedangkan ia sedang berada dalam perjalanan dan bepergian. Ia seorang yang asing (bukan penduduk setempat) lagi membutuhkan. Adapun ucapan dengan lisan, maka ini adalah hal yang paling berbahaya bagi diri seseorang. Oleh karena itu, di antara perkara yang wajib dilakukan oleh seseorang adalah ia menjaga apa-apa yang akan ia ucapkan, sehingga ia berkata baik atau diam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
[رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya memuliakan tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya memuliakan tamunya.” (Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Al Adab/6018/Fath], Muslim di dalam [Al Iman/37/Abdul Baqi])

Minggu, 08 Agustus 2010

Kumpulan Doa

Doa Agar Dianugrahi Akhlak Mulia dan dilindungi Dari Nafsu

Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’ [Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Doa Berlindung dari Penyakit dan Hilanya Nikmat

Dari 'Abdullah bin 'Umar, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

"ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI'MATIK, WA TAHAWWULI 'AAFIYATIK, WA FUJAA'ATI NIQMATIK, WA JAMII'I SAKHOTHIK" [Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu]. (HR. Muslim no. 2739)

Doa Mohon Perlindungan dari Sifat Malas dan Takut

Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

"Allahumma inni audzu bika minal ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa audzu bika min adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian)." (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)

Doa Agar Diteguhkan Hati dalam Ketaatan

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

"Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ala thoatik" [Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!]

Dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

"Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta'ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya." Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa; "Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ala thoatik" [Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!] (HR. Muslim no. 2654). An Nawawi membawakan hadits ini dalam bab, "Allah membolak-balikkan hati sekehendak-Nya."

Sabtu, 07 Agustus 2010

Persiapan Menyambut Romadhon

Bulan Romadhon sebentar lagi datang, Siapkan diri kita dengan dengan baik.
*Pertama*, *I'dad Ruhi Imani, *yakni persiapan ruh keimanan.
Orang-orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya'ban. Biasanya mereka berdoa : "*Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan*."
Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan,bulan Rajab dan Sya'ban adalah masa pemanasan (warming up), sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak sudah terbiasa.

*Kedua, *adalah *I'dad Jasadi, *yakni persiapan fisik.
Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun malam (*qiyamul-lail*), dan meningkatkan aktivitas saat berkecimpung dalam gerak dinamika masyarakat.

*Ketiga*, adalah *I'dad Maliya*h, yakni persiapan harta.
Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Memersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.

*Keempat, *adalah *I'dad Fikri wa Ilmi, *yakni persiapan intelektual dan keilmuan*.
Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi)
yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan perlbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.

Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui.
Aamiin.

Sumber : http://www.mail-archive.com/pirus@googlegroups.com/msg00376.html

Kamis, 05 Agustus 2010

Antara RPJP dan Rencana Tata Ruang Daerah

Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang ( RPJP ) Kabupaten tahun 2005 -2025 adalah " Kebumen yang mandiri dan sejahtera berbasis agrobisnis " Itulah cita cita yang mesti dicapai pada tahun 2025 tentunya memang bukan pekerjaan ringan untuk memwujudkan Visi tersebut walaupun strategi mendasarkan telah dirumuskan dalam dokumen RPJP Kabupaten Kebumen. Pencapain Visi tersebut juga harus tergambarkan secara jelas dalam dokumen RT/RW yang saat ini sedang disusun. Disisi lain Rencana Tata Ruang yang akan disusun juga berprespektif kemiskinan. Kalau kita amati sebaran kemiskinan ternyata kontong kantong kemiskinan berada di daerah pinggiran, terutama kecamatan kecamatan bergunung ( disebelah utara ) keadaan tersebut nantinya seharusnya tercermin dalam perencanaan tata ruang daerah. Jangan sampai dikemudaian hari justru mengakibatkan semakin termarjinalkanya orang orang miskin yang memang kebanyakan berada didaerah pinggiran tersebut.
Penataan ruang yang terdiri dari perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak bisa lagi hanya berisi kebijakan yang dibuat oleh teknokrat yang steril dari peran masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa kebijakan penataan ruang yang hanya dibuat oleh para teknokrat telah gagal untuk menciptakan pengaturan ruang sesuai dengan yang direncanakan akibat kebijakannya tidak seseuai dengan aspirasi masyarakat dan tidak dapat dimengerti oleh masyarakat.
Materi FGD Dapat di donwlod dibawah ini
PAPARAN FGD Penyusunan RTRW Kab Kebumen.pptx

Rabu, 04 Agustus 2010

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2011

Prioritas pembangunan Kabupaten Kebumen pada Tahun 2011, difokuskan pada upaya penyelesaian masalah mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat serta didukung oleh upaya-upaya untuk menciptakan keadaan yang lebih aman, adil dan demokratis, antara lain:
1. meningkatnya kualitas sumber daya manusia, sasarannya antara lain:
a. meningkatnya indeks pembangunan manusia;
b. meningkatnya indeks pembangunan gender;
c. terkendalinya laju pertumbuhan penduduk; dan
d. terbentuknya karakter budaya (jati diri) masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. berkurangnya tingkat kemiskinan penduduk sasarannya antara lain:
a. terpenuhinya kebutuhan dan hak-hak dasar penduduk miskin;
b. meningkatnya tingkat pendapatan penduduk miskin;
c. meningkatnya kesempatan berusaha, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja bagi penduduk miskin; dan
d. meningkatnya harkat hidup dan martabat penduduk miskin.
3. meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur pelayanan dasar di wilayah strategis, sasarannya antara lain:
a. terwujudnya ketersediaan sumber daya air yang handal untuk irigasi yang didukung kelembagaan dan partisipasi masyarakat;
b. terwujudnya sistem transportasi yang handal yang didukung oleh prasarana dan sarana termasuk jalan dan jembatan;
c. terwujudnya ketersediaan telekomunikasi dan informatika yang handal untuk pelayanan publik termasuk mendukung pelaksanaan e-Gorvernment (penyelenggaran pemerintahan secara elektronik);
d. terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang baik termasuk pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan;
e. terwujudnya ketersediaan energi yang bagi masyarakat yang didukung oleh pengembangan energi alternatif;
f. terwujudnya penataan ruang yang mendukung pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh untuk pemerataan dan penyerasian pembangunan wilayah; dan
g. terwujudnya pembangunan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan yang didukung peningkatan pelayanan sanitasi dan air bersih di perkotaan dan perdesaan.
4. berkembangnya agrobisnis dan usaha mikro, kecil dan menengah untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan, sasarannya antara lain ;
a. meningkat dan berkembangnya usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi yang berbasis pada agrobisnis yang mendorong pendapatan perkapita, sehingga dapat bersaing dan menjadi yang terdepan diantara beberapa kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah;
b. meningkatnya keunggulan sektor pertanian yang kompetitif, yang membentuk struktur perekonomian daerah dengan dukungan beberapa sektor lain seperti perdagangan, industri, dan pariwisata yang memiliki daya saing kuat di pasar nasional dan internasional;
c. terpenuhinya kebutuhan pangan yang cukup, bermutu aman hingga tingkat masyarakat terbawah didukung oleh swasembada pangan dan kestabilan harga pangan;
d. meningkatnya kegiatan agrobisnis yang ditopang oleh sektor perdagangan dan industri serta jasa pariwisata khususnya wilayah perdesaan; dan
e. meningkatnya diversifikasi jenis-jenis agrobisnis yang berasal dari produk pertanian untuk menjamin keberlangsungan produk dan aksesibilitas pasar nasional dan internasional.
5. tercapainya prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta di semua elemen kemasyarakatan sasarannya antara lain ;
a. terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah dan pelayanan publik secara transparan, partisipatif dan akuntabel;
b. meningkatnya profesionalisme dan kompetensi aparatur, serta kapasitas kelembagaan Pemeintah Daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, efisien, dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
c. meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan demokrasi, perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik berlandaskan hukum;
d. meningkatnya kemampuan dan kemandirian daerah dalam mendukung pembiayaan pembangunan daerah;
e. meningkatnya kepekaan dan kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik;
f. meningkatnya kerjasama yang sinergis dan saling menguntungkan dengan berbagi pihak pada tingkat lokal/regional, nasional dan internasional; dan
g. meningkatnya komitmen Pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Lebih lengkap tentang RKPD Tahun 2011 dapat di donwlod dibawah ini
RKPD 2011