Sabtu, 27 November 2010

Orang Orang Miskin Itu Tak Pernah Iri

“ Pemerintah desa harus adil, saya juga warga desa ….” Lantang suara Pak Karsono yang duduk pada bangku deretan depan menghentak suasana rapat desa siang itu. “ Pokoknya saya tidak setuju kalau cuma orang orang tertentu yang mendapat jatah beras raskin “ , tegasnya. Suasana Rapat menjadi semakin tegang.
“ Pemerintah desa bukan tidak adil, tetapi untuk program raskin sudah aturanya dimana yang berhak mendapatkan hanya KK miskin, itu aturan pusat “ jawab Pak Kades Sambiyo mencoba memberi penjelasan.
“ Pokoknya saya tidak sateju …. Pemerintah desa harus adil, warga desa bukan hanya cuma mereka yang miskin “ jawab pak Karsono tegas.
Di deratan kanan depan tiba tiba Pak Trisno berdiri dan berkata lantang “ Sepakat …. Saya mendukung usulannya pak Karsono, Raskin harus di bagi rata kesemua warga desa, biar adil “
“ Sabar …..Bapak bapak perlu arif memahami ini , raskin itu salah satu program penanggulangan kemiskinan, tanggung jawab Negara mengurusi orang miskin “ Berkata pak Yatno selaku ketu LKMD mencoba mendinginkan suasana dan berusaha memberi pemahaman pada peserta rapat.
“ Kalau hanya mereka yang menerima Raskin, biarlah nanti mereka saja yang melakukan gorong royong dan kerja bakti membangun desa” sergah pak Trisno dengan nada setengah mengancam.
“ Pokoknya harus dibagi rata, biar adil “ terdengar suara dari bangku bagian belakang.
“ Bagaimana ini pak kades, apa memang mau dibagi rata …? Ucap Pak Yatno kepada Pak Kades yang duduk disebelahnya.
“ Baik …. Ada usul lagi tidak tentang pembagian Raskin …? Dari ibu ibu bagaimana ..? ada usulan tidak …? Seru pak kades sorot matanya bagai menyapu seluruh ruangan rapat.
Dari deret tempat duduk ibu ibu, seorang ibu separo baya berdiri dan sambil tunjuk jari “ Pak … saya mau usul “
“ Silakan Bu Hartini ….” Jawab pak Kades.
“ Tapi sebelumnya saya minta maaf kalau nanti ada yang tidak berkenan ..
“ Menurutku Jatah Raskin sebaiknya tidak dibagi rata, karena itu memang haknya orang miskin, saudara saudara kita yang yang mampu dan berkecukupan tak usah iri, karena sebenarnya Negara telah mengalokasikan dana kepada kita orang orang berada begitu banyak, Lihatlah Negara membangun Irigasi dengan biaya beratus juta, kitalah yang menikmati karena kita yang mempunyai sawah, sedang mereka orang orang miskin tidak menikmatinya karena mereka tidak mempunyai sawah, Lihatah Negara telah membangun jalan raya hotmix dengan biaya bermilyar milyar dan kitalah orang orang kaya yang menikmati setiap hari, karena kitalah yang mempunyai kendaraan bermotor, sedangkan orang orang miskin amat jarang menikmatinya, Pemerintah membangun pelabuhan, bandara udara dengan biaya trilyunan untuk melayani kita orang orang kaya, Negara membangun Sekolah Bertaraf Internasional dengan ruangan ber AC, membangun Universitas yang mewah, anak anak kitalah yang bisa menikmatinya, orang orang miskin tak bisa menyekolahkan disitu karena biayanya begitu mahal, Kita setiap hari menikmati subsidi BBM yang orang orang miskin tak pernah menikmati itu, Terlalu banyak sudah Negara melayani kita orang orang kaya ….. dan mereka orang orang miskintak pernah iri dan protes. Rasanya malu hanya subsidi 15 Kg beras … kita semua iri dan ingin ikut menikamati “ Bu Hartini terdiam senjenak sambil matanya manatap kedepan tempat para tokoh masayarkat duduk.
“ Sudah terlalu banyak negara memberi, membantu, memfasilitasi dan melayani kita orang orang kaya jika dibandingkan dengan apa yang telah diberikan Negara kepada orang orang miskin “ Bu hartini diam sejenak dan menghela nafas sesenggukan “ Maaf semuanya saya tidak setuju kalau Raskin dibagi rata “

Ruangan balai desa, tiba tiba berubah menjadi menjadi hening, orang orang yang tadinya bersitegang diam, entah apa yang terpikir dibenaknya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar